Pendahuluan
Komedian Isa Bajaj saat ini tidak lagi menjadikan dunia hiburan selaku prioritas utama. Dia lebih memilah menikmati hidup yang lebih santai di kampung taman sembari meningkatkan bisnis kuliner. Keputusan ini dia ambil sehabis merasa lumayan dengan karier di tv serta mau lebih dekat dengan keluarga.
“Enggak, saya gak sangat berharap serta biasa aja gitu. Jadi jika bisa jadi kan dahulu wajib di Jakarta, wajib TELEVISI seluruh macem saat ini saya lumayan di media sosial, ya mengabarkan diriku saat ini semacam ini gitu. Ya udah gitu aja sih, gak sangat berharap tampak ataupun apa gitu,” ucap Isa Bajaj dikala ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2025).
Tidak hanya meninggalkan banyak aktivitas di industri hiburan, Isa pula menekuni bisnis rumah makan yang dia jalankan di kampung tamannya Awal mulanya dia pernah berencana membuka cabang di Jakarta, tetapi terkendala sebab wajib senantiasa terletak di tempat usahanya.
Baca Juga : Intip Potret Kebersamaan Teuku Rassya dan Cleantha Islan
1. Fokus Buka Bisnis Kuliner
“Awalnya iya, udah 2 temen yang bener-bener ngajak buka di mari hanya mereka maunya saya di mari nungguin. Sedangkan saya saat ini di rumah nemenin ayah yang kebetulan bunda udah gak terdapat nemenin ayah anak-anak udah di sekolahin di sana,” kata Isa Bajaj.
Tidak hanya itu, dia pula memandang kalau bisnis kuliner seragam telah banyak dijalankan oleh rekan-rekannya dari dunia hiburan di Jakarta. Oleh sebab itu, dia lebih memilah buat senantiasa meningkatkan bisnisnya di wilayah yang lebih dekat dengan rumahnya.
“Dan nyatanya di mari udah seperti temen-temen yang dari golongan artis yang buka tempong. Jadi ya pengennya juga nanti jika terdapat cabang itu di dekat-dekat kota,” tambahnya.
2. Kembali ke Kampung Halaman Membawa Perubahan Besar
Kepindahannya ke kampung taman bawa pergantian besar dalam hidup Isa. Dia mengaku saat ini lebih menikmati waktu bersama keluarga, walaupun secara pemasukan terdapat perbandingan dibanding dikala masih di Jakarta.
“Ya tenang banget, tenang banget secara waktu. Ya meski meskipun jika secara pendapatan sih beda ya Jakarta sama wilayah Ya cuman menikmati,” ucapnya
Tetapi dikala dini memutuskan kembali ke kampung, dia pernah hadapi kebimbangan sebab belum mempunyai rencana yang matang. Dia apalagi pernah hadapi masa susah saat sebelum kesimpulannya menciptakan bisnis kuliner selaku jalur keluar.
3. Bimbang Hingga Tabungan Habis
“Enggak, penyesalan enggak, hanya waktu itu pernah bimbang Sebab saya setahun stuck kan, saya buka warung baru, saya kembali 3 tahun. Buka warung baru 2 tahun, nah setahun itu stuck-nya, mengapa nih kita ngapain,” kata Isa.
“Masa kita kembali nemenin orang tua malah ngerepotin. Jadi kita bimbang tuh sampe habis tabungan. Ya bimbang ingin mengapa kesimpulannya ketemu buat warung makan,” sambung Isa.
Keputusan buat pindah ke kampung taman pula berakibat pada anak-anaknya. Mereka yang lebih dahulu terbiasa dengan kehidupan kota wajib membiasakan diri dengan area yang lebih simpel
4. Pernah Merasa Kehilangan Sarana di Jakarta
Istri Isa mengatakan kalau walaupun anak-anak mereka tidak secara langsung mempertanyakan keputusan pindah, mereka pernah merasa kehabisan sebagian sarana yang terdapat di Jakarta. Hal ini Di Kutip Dari Slot Gacor 2025 Terbesar Dan Terpercaya.
“Sebenernya mereka sih enggak nanya sih. Mereka senang-senang aja, hanya sangat kadangkala ‘Oh. di mari tidak terdapat mall, tidak terdapat playground’. Jadi kita siasatinya jika Magetan itu letaknya kan dekat ke gunung. Jadi mereka kita (kenalin) tempat ngopi yang terdapat gunung-gunungnya. Kesimpulannya mereka senang-senang aja,” ucapnya.
Isa pula menarangkan kalau semenjak dini dia telah berikan uraian kepada anak-anaknya tentang alibi kepindahan mereka. Dia mau mereka belajar tentang berartinya menemani orang tua kala lagi sakit.
“Terus dari dini tuh udah aku kasih tau kalau kita kembali aku nemenin Yanti. Aku manggil ibunya Yanti, Yanti sakit seluruh macem. Nanti pula jadi pelajaran buat kamu jika orang tua sakit itu wajib kamu temenin,” kata Isa.