Pendahuluan
Aktor Fedi Nuril berbagi pengalaman usai didapuk jadi pemeran utama dalam film drama religi, 1 Imam 2 Makmum. Bagi Berdasarkan pengakuannya, dia hingga bertanya dengan psikolog buat mendalami kedudukan selaku Arman. Ada pula Arman ialah seseorang suami yang belum dapat melupakan istrinya, walaupun si istri sudah meninggal 4 tahun. Sementara itu di satu sisi dia sudah menikah kembali.
“Waktu aku baca skenarionya, awal kali juga aku sulit buat dapat menguasai mengapa Arman segitu susahnya buat move on,” kata Fedi Nuril dikala jumpa pers film 1 Imam 2 Makmum di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).
Baca Juga : Denny Sumargo Serahkan 1,7 M Untuk Korban Letusan di NTT
Konseling ke Psikolog
“Makanya aku hingga konseling ke psikolog biar aku dapat paham lah mengapa Arman semacam itu,” sambungnya.
Oleh sebab itu, aktor 42 tahun itu juga lalu mendiskusinya hasil konsultasinya dengan psikolog kepada sutradara serta penulis naskah.
“Bagaimanapun kan aktor wajib paham serta percaya sama kepribadian yang diperankan. Jadi, jika aku belum dapat ngerti, terdapat penolakan begitu, aku dialog dahulu makanya, ataupun dicari titik tengahnya di mana,” tutur Fedi.
Ssmentara itu, bagi berdasarkan sutradara Key Mangunsong, dialog juga pernah alot sebab Fedi nengajukan persoalan kritis. Apalagi proses syuting pernah dihentikan.
“Saya berkesan, sebab Fedi itu mengimbangi aku Sebab aku kan point of view-nya wanita sedangkan di sini terdapat point of view si suami juga,” ucap Key.
Dialog dengan Sutradara
Kendati demikian, kesimpulannya dialog menemui titik cerah serta proses syuting kembali dilanjutkan.
“Tapi itu terselesaikan dengan baik serta sehabis itu kita ngobrol aja lagi, enggak terdapat perasaan seperti musuhan,” tandas Key.
Dikenal film 1 Imam 2 Makmum termotivasi dari cerita nyata. Film menggambarkan perkawinan Anika (Amanda Manopo) dengan Arman (Fedi Nuril). Arman ialah seseorang duda yang masih menyayangi mendiang istrinya, Leila (Revalina S Temat) yang sudah meninggal 4 tahun.
Anika mempunyai harapan besar dalam rumah tangganya. Tetapi sayang Arman masih belum dapat melupakan istri pertamanya.
Ada pula film 1 Imam 2 Makmum disutradarai oleh Key Mangunsong. Sedangkan skenario ditulis oleh Ratih Kumala, penulis novel Wanita Kretek.
Fedi Nuril dan Perannya yang Mendalam
Fedi Nuril, aktor kenamaan Indonesia, dikenal karena kemampuan aktingnya yang mumpuni. Dalam film “1 Imam 2 Makmum”, ia memerankan karakter Arman, seorang suami yang kehilangan istri. Karakter Arman ini memiliki kedalaman emosi yang kompleks, terutama dalam menghadapi kesedihan dan kesepian setelah ditinggal pergi oleh pasangan hidupnya. Hal ini Di Kutip Dari Slot Gacor 2025 Terbesar Dan Terpercaya
Alasan Konsultasi dengan Psikolog
Untuk dapat memerankan karakter Arman secara maksimal dan meyakinkan, Fedi Nuril memutuskan untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog. Ada beberapa alasan mengapa Fedi Nuril memilih untuk mengambil langkah ini:
- Memahami Karakter Lebih Dalam: Dengan berkonsultasi dengan psikolog, Fedi Nuril dapat menggali lebih dalam mengenai karakter Arman. Psikolog dapat memberikan wawasan tentang bagaimana seseorang yang mengalami kehilangan seperti Arman akan bereaksi, berpikir, dan berperasaan.
- Menghindari Stereotipe: Fedi Nuril ingin menghindari penggambaran karakter Arman yang terlalu stereotipe atau klise. Dengan bantuan psikolog, ia dapat menghadirkan karakter yang lebih realistis dan kompleks.
- Menghidupkan Karakter: Tujuan utama Fedi Nuril adalah menghidupkan karakter Arman di layar lebar. Dengan memahami secara mendalam psikologi karakter, ia dapat memberikan penampilan yang lebih hidup dan menyentuh hati penonton.
Proses Konsultasi dan Dampaknya
Proses konsultasi dengan psikolog melibatkan diskusi mendalam mengenai karakter Arman, termasuk latar belakang, motivasi, dan konflik batin yang dialaminya. Fedi Nuril juga berbagi pengalaman pribadinya yang relevan dengan karakter yang diperankannya.
Hasil dari konsultasi ini sangat signifikan bagi penampilan Fedi Nuril dalam film “1 Imam 2 Makmum”. Ia berhasil menghadirkan karakter Arman yang sangat menyentuh dan membuat penonton turut merasakan kesedihan dan kesepian yang dialami oleh karakter tersebut.
Apresiasi atas Dedikasi Fedi Nuril
Keputusan Fedi Nuril untuk berkonsultasi dengan psikolog menunjukkan dedikasinya sebagai seorang aktor. Ia tidak hanya ingin memberikan penampilan yang terbaik, tetapi juga ingin menghadirkan karya yang berkualitas dan bermakna. Tindakannya ini juga menginspirasi aktor-aktor lain untuk lebih serius dalam mendalami peran yang mereka perankan.